Sunday, November 29, 2009

memberi dan menerima

Di dalam alkitab ada tertulis berbahagialah orang yang memberi daripada yang menerima. Salah satu kejatuhan manusia memang membuat manusia egois, memikirkan diri sebagai pusat, dan implikasinya tidak mau memberi. Tidak memberi berarti menahan berkat yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Kesalahannya biasanya karena kita berpikir, yang kita punya, kita layak untuk mendapatkan. Itu hasil usahaku, itu adalah milikku. Kita sering lupa kita hanya steward, pelayan atas segala apa yang dipercayakan Tuhan. Manusia memang cenderung mau menerima daripada memberi, karena menerima lebih untung daripada memberi. Ini namanya selfish.

Yang menarik, saya pikir ada juga satu ekstrim yang lain: memberi terus2an dan tidak bisa menerima. Orang yang memberi harus punya motivasi benar, kalau tidak dia bisa merasa menjadi "Tuhan" atau sumber pemberi anugerah. Ada orang yang terlalu terbiasa memberi, karena dengan memberi dia merasa lebih tinggi dari orang lain. Celakanya, ketika dia butuh pertolongan, dia tidak mau menerima bantuan orang lain. Alasannya: gengsi, tidak merasakan perlu, masalah akan pergi dengan sendirinya, dan berbagai macam lainnya.

Walaupun dikatakan lebih baik memberi daripada menerima, bukan berarti kita tidak boleh menerima. Bayangkan kalau semua orang memberi, lalu siapa yang akan menerima? Seserang yang menerima harus punya kerendahan hati terlebih dahulu, mengaku bahwa dirinya kurang dan perlu pertolongan orang lain. Banyak orang yang enggan menerima pertolongan karena kurang rendah hati, pride terlalu tinggi. Dlm khotbah beberapa waktu lalu, tentang Elisa dan janda (2raj 4) ada pelajaran penting yang saya dapat.

Janda pertama minta tolong, untuk minta tolong harus punya pengetahuan dan kesadaran kalau dirinya kurang dan perlu ditolong. kedua,harus punya kerendahan hati untuk membiarkan orang lain menolong. Lalu janda ditanya: apa yang ada padamu? janda menjawab, tidak ada apapun kecuali satu buli minyak. Dalam kondisi kekurangan, janda masih bisa melihat ada anugerah Tuhan. Kita seringkali dalam sedikit kekurangan dan ketidaknyamanan lupa sama sekali dengan anugerah lain yang Tuhan berikan pada kita. Sedikit out of context dari topik, tp saya rasa pembelajaran yang penting.

Mari belajar untuk saling memberi dan menerima.
*tulisan ini memang tidak cocok untuk orang yang tidak suka memberi.*

Thursday, March 26, 2009

growth and experience

People often indicates spiritual growth by how often he/she serves in church, how frequent he is in church, how long he became christian, how diligent he goes to fellowship, and how he experience life.

Often we think if someone is older the more mature he is spiritually. It is partly true, when someone grows older, it is very natural to grow spiritually if he is a believer. However, that is not absolute.

Growth is not how much experience a person went through, but how he responds to experience. "Man is what he reacts before God" (Stephen Tong)

Saturday, February 14, 2009

Kel 22:1

Interesting, while reading bible from Exodus 22, wondering whether it's parallel with the event that Zakheus, seorang pemungut cukai bertobat dan mengganti uang nya 4x lipat. Paralel kah?

bingung juga, kalau dibalas 4x lipat, secara matematika agak sulit. kok bisa dia mengganti jumlah 4x lipat pemasukannya? assume pemasukannya = gaji + hasil peras. Assume hasil peras > gaji nya, 4x lipat dari mana ya? >.<..

anw, not so important point. so happy coz of happy soda!! yay..

Sunday, February 8, 2009

Finally...

Fiuh, ternyata sudah 7 bulan ngga nge-post. Fiuh, udah ketinggalan banyak banget dengan teman2 lain. Kalau berkat tidak dicatat dan dibagikan, ternyata memang sangat mudah terlupa. Try to write a diary or journal more often. For a simple start, just share what I get yesterday. More on reflective than doctrinal karena semakin nyadar makin lama, kalau doktrin masih belum begitu kuat.

8 Feb 2009

Kemaren remaja bahas tentang Yakub dan Yusuf, bagaimana Yusuf dalam kesulitan tidak menyalahkan Tuhan, tetap persistent di dalam kesulitan, setia dan takut akan Tuhan. Bagaimana Yakub tidak mau ketinggalan berkat Tuhan, selalu mengejar.

Ajarkan aku untuk belajar seperti Yakub, tidak menyia-nyiakan kesempatan mendapat berkat Tuhan, dan bagaimana Yusuf selalu takut akan Tuhan, menjaga kesucian hidup, tetap setia dalam perkara kecil, tetap setia di dalam kesulitan.

Ajarkan aku untuk mengingat Firman Tuhan senantiasa seperti Mazmur 1. Ko Audy shared this: Bagaimana mengasihi Tuhan?(Ulangan 13:4-6) Walk after Lord (Follow), Fear of the Lord, Hold on to His commandments, Obey His Word, Serve Him and Cling onto Him.